Minggu, 23 November 2014

Cerpen Remaja

"Tanpa Ending"
Terkadang apa yang diinginkan tidak berjalan sesuai apa yang diharapkan, terkadang muncul rasa lelah dan ingin menyerah seraya berkata"Aku salah dan aku kalah." Mungkin itulah yang terjadi padaku, hanya kesabaranlah yang mampu membuatku bertahan hingga saat ini, namun aku tidak tahu sampai kapan kesabaran ini kan bertahan.
Hal ini berawal dari perkenalanku dengan seorang pramuka saat perkemahan di salah satu kota tidak jauh dari tempat tinggalku, saat itu aku masih duduk di kelas X di salah satu sekolah terfavorit di kota itu. Perkenalan itu berawal ketika aku dikerjai oleh teman ku untuk menjaga tenda. Saat itu aku kehausan ketika menonton lomba modeling, aku ke tenda untuk mengambil air, tapi aku malah dikerjai temanku sendiri, huft!!! Tak lama datang seorang cowok dari gudep sekolah lain masuk ke tenda ku, ia menanyakan dimana temanku yang mengerjaiku tadi.
"Permisi kak, dimana abang tadi ya??" Tanyanya pada ku.
"Oh dia lagi nonton lomba model." Jawab ku, dan ia pun mengajak ku berkenalan.
"Oh ya kak, boleh kenalan kak?" Tanyanya pada ku lagi.
"Oh iya, boleh." Ucapku, padahal dalam hati aku lagi malas banget buat kenalan dengan dia, karena aku lagi sms-an dengan temanku.
"Nama saya Ridwan Mulyono kak, kakak namanya siapa?" Ucapnya.
"Nama saya Lilin, jangan pake kak ya, saya masih kelas X kok." jawabku.
"Oh iya, sama dong ya, saya juga masih kelas X." Ucapnya.
"Dari sekolah mana?" Tanyaku.
"Dari SMA XX, kamu?" Ia balik bertanya.
"Saya dari SMA NN. Jawabku.
Ia banyak sekali bicara sampai-sampai aku bosan bahkan aku hampir tertidur mendengarnya.
"Bagaimana kesan kemahnya?" Tanyanya pada ku.
"Ya seru sih, mungkin karena saya baru pertama kali ikut kemah nih, tapi tenda sebelah kalo malam ribut banget, jadi saya susah tidur " Jawabku.
"Oh begitu, tenda sebelah itu tenda gudep cewek dari sekolah ku." Jawabnya.
PLAAKKK!!!!!!! Aku salah ngomong!!!! Ya buat jaim aku sih, ya aku bawa wajah polos aja sambil berkata "Oh."
"Boleh minta nomor hp ngak?" Tanyanya.
"Oh iya boleh, 08xxxxxxxxxx" Jawabku.
"Saya misscall ya." Ucapnya.
Namun setelah nomor hpnya telah saya simpan, ia malah balik minta nomor hpnya, "aneh banget nih cowok" pikirku.
"Kamu disini mau ngapain?" Tanyaku.
"Mau nonton lomba model nih." Jawabnya.
Secara spontan aku langsung melirik ke jendela tenda, nonton apaan??!! Ngak keliatan apa-apa kok. Hahaha...
Lalu berceritalah ia panjang x lebar = luas, ya aku dengar-dengar saja, dan tak lama kemudian datang kakak kelas ku masuk tenda dan ia pun keluar.
Pada malam persahabatan ia menelpon ku, tapi suaranya tidak jelas dan beberapa menit kemudian ia datang ke tenda ku.
"Lin, ada cowok yang cari kamu nih." Ucap kakak kelas ku.
"Oh iya kak." Jawab ku, dan ku lihat ternyata dia lagi.
"Ada apa?" Tanya ku.
"Boleh minjam korek api ngak?" Ia balik bertanya.
"Ngak ada korek nih, kalo kompor gas ada, mau pinjam?" Tanya ku.
"Oh ngak, mau buat api unggun aja kok." Jawabnya.
OMG!!! Kok aku salah terus sih??? Ucapku dalam hati.
Aku tidak sengaja bersikap seperti itu ke dia, itu spontanitas ku saja, aneh tapi nyata.
Ketika kemah selesai dan saya sudah berda di rumah, dia ada sms menanyakan makanan khas kota tempat kami berkemah itu apa. Aku jawab saja bakso, karena aku suka bakso. Tapi bakso cukup ribet kalo dijadikan oleh-oleh buat keluarganya di rumah, karena kota tempat tinggalnya cukup jauh dari kota tempat kami berkemah.
Setelah beberapa hari, kami sering sms-an, pada malam itu terjadi hal yang sangat memalukan bagiku.
"Tunggu dulu ya, Ridwan mau tutup warung dulu." Ucapnya.
"Oh Ridwan ada warung ya, warung apa?" Tanya ku.
"Warung bakso." Jawabnya.
WHAT!!!! BAKSO???!!! Aku kasih saran bawa oleh-oleh bakso ke orang yang jualan bakso??!! Malunya diriku, aku hanya mampu berkata "Oh."
Bersambung....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar