Ada dua jenis gerak rotasi benda tegar, yaitu gerak rotasi benda tegar sekitar sumbu tetap (fixed axis) dan rotasi benda tegar sekitar sumbu bergerak.
Contoh rotasi sekitar sumbu tetap adalah gerak rotasi compact disk (CD)
dalam sebuah CD player. Contoh rotasi benda tegar disekitar sumbu
bergerak adalah bola bowling yang menggelinding pada lintasan bowling.
Untuk gerak rotasi benda tegar sekitar sumbu tetap dapat ditentukan
beberapa besaran fisika yang terkait dengannya. Pertama, posisi sudut
sebuah benda tegar yang berotasi. Posisi sudut tersebut dapat dinyatakan
dengan persamaan:
ϴ = s / r (radian)
di mana s adalah panjang segmen lingkaran yang disapu jari-jari r.
Besaran fisika lainnya adalah perpindahan sudut, kecepatan sudut, percepatan sudut, dan energi kinetik. Perpindahan
sudut dari sebuah benda yang berotasi dapat pula diartikan sebagai
besar sudut yang ditempuh oleh benda tegar yang berotasi tersebut.
Secara matematik, perpindahan sudut (sudut tempuh) adalah;
Δϴ = ϴ2 - ϴ1,
Nilai Δϴ positif
jika arah rotasi berlawanan arah putaran jarum jam, dan bernilai
negatif jika arah rotasi searah putaran jarum jam. Kecepatan sudut
adalah perpindahan sudut per detik, sehingga secara matematik kecepatan
sudut rata-rata dapat dinyatakan oleh persamaan:
ω = Δϴ / Δt (radian/detik).
Sedangkan kecepatan sudut sesaat dapat dinyatakan oleh persamaan turunan perpindahan sudut (Δϴ) terhadap waktu (t), yaitu:
ω = dϴ / dt
Besaran
fisika lainnya adalah percepatan sudut. Percepatan sudut adalah
pertambahan kecepatan sudut per detik, sehingga secara matematik,
percepatan sudut rata-rata dapat dinyatakan oleh persamaan:
α = Δω / Δt,
Besaran dan percepatan sudut sesaat dinyatakan oleh persamaan turunan kecepatan sudut terhadap waktu (t), yaitu:
α = dω / dt = d2ω / d2t
Besaran
fisika terakhir yang terkait dengan gerak rotasi benda tegar adalah
energi kinetik. Nilai energi kinetik dari sebuah benda tegar yang
berotasi ekivalen dengan nilai energi kinetik gerak transalasi, yaitu:
Ek = ½ Iω2,
dimana I adalah momen inersia benda tegar relatif terhadap sebuah sumbu putar, dan (ω) adalah
kecepatan sudut benda tegar. Dalam hal ini jika kita bandingkan dengan
bentuk persamaan energi kinetik untuk gerak translasi, maka kita dapat
melihat bahwa I analog dengan massa benda (m) dan (ω) dengan kecepatan benda (v).
Namun, ekivalensi bentuk persamaan energi kinetik gerak rotasi dengan
bentuk persamaan energi kinetik gerak translasi tidaklah berjalan secara
mulus, sebab dalam hal ini nilai momen inersia (I) bergantung kepada
letak sumbu putar. Sedangkan gerak translasi, nilai m dari sebuah benda
selalu tetap.
Perpindahan sudut yang kecil, kecepatan sudut, dan percepatan sudut
adalah besaran vektor, sedangkan perpindahan sudut yang besar dan energi
kinetik adalah besaran skalar. Satu hal yang menarik adalah perpindahan
sudut. Apabila nilai perpindahan sudut itu kecil, maka perpindahan
sudut ini dapat diperlakukan sebagai vektor, tetapi apabila nila
perpindahan sudut itu besar, maka perpindahan sudut itu merupakan
besaran skalar. Jadi, khusus untuk perpindahan sudut, ia dapat berupa
vektor dan juga dapat berupa skalar bergantung pada nilai perpindahan
sudut itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar